SALAH ORANG
Pada suatu hari,
aku pergi ke sekolah. Sebelum masuk, aku dipanggil ke ruang guru. Aku tidak
tahu untuk apa aku dipanggil. Jadi, aku pergi saja ke ruang guru.
Saat di ruang
guru, tiba-tiba salah satu guru memarahiku.
“Hey! Mencuri itu
tidak baik! Kamu tahu tidak apa hukumannya jika mencuri? Dihukum penjara!!!”
kata salah satu guru.
“A…A…Apa salahku?”
kataku karena aku tidak tahu apa-apa.
“Jangan pura-pura
tidak tahu kamu ya! Ini apa? Ini dompet yang kamu curi dari teman kamu hah?!!?”
bentak guru itu.
“Mencuri? Aku
tidak pernah mencuri. Siapa yang berani memfitnah saya?” kataku membantah.
“Yang melaporkan
dompet dicuri itu namanya Andi. Andi Kusuma Wijaya. Kamu kenal Andi tidak?”
kata guru.
Andi? Andi bukannya
kelas 8, sementara aku kelas 7. Terus aku kan jarang sekali bertemu dia. Dia
juga punya teman sekelas yang namanya sama seperti aku.
“Pak, aku kenal
Andi, tetapi aku jarang sekali bertemu. Tidak akrab. Tapi dia punya teman
sekelasnya yang namanya sama sepertiku. Mungkin yang itu kali Pak, bukan yang
kelas 7.” Kataku.
“Coba kita lihat
dulu absen kelas 8.” Kata guru.
Setelah dilihat,
dan guru itu menemukan nama yang sama dengan aku, Pak Guru berkata, “Oh iya
ada.” Wajahnya tersipu malu karena salah orang.
“Maafkan Pak Guru
ya, maaf Bapak salah orang.” Kata Pak Guru.
“Tidak apa-apa. Ya
sudah kalau begitu, aku ke kelas dulu ya Pak!” Kataku.
Pengarang : Faisal Abdussalam Mustofa
Penokohan : -Aku = Protagonis
-Pak Guru = Ceroboh
Sudut Pandang : Orang pertama pelaku utama
Penokohan : -Aku = Protagonis
-Pak Guru = Ceroboh
Sudut Pandang : Orang pertama pelaku utama