Cerita 1
Seorang pemuda hendak bunuh diri di jembatan tomang jakarta lalu seorang nenek2 bertanya..
nenek: sedang apa kamu anak muda berdiri di atas jembatan?
Pemuda: saya mau bunuh diri nek saya dah ga kuat nek selalu disakiti wanita, nenek sendiri siapa? Dan ngapain disini?
Nenek: sebenarnya saya ini seorang bidadari cantik yang dikutuk dan kutukan itu akan berakhir jika ada seorang pemuda yang mau mencium saya.
Pemuda: benarkan nekk??
Tanpa pikir panjang dia langsung menciumnya. Beberapa saat kemudian..
pemuda: lohh ko nenek ga berubah?
Nenek: hellooo.. Hari gini masih percaya dongeng...Kasian deh lo!
Cerita 2
Seorang pemuda bermaksud melamar gadis yang sudah lama dipacarinya. Sayang duit untuk mahar hanya Rp 800 ribu perak.
Tapi dia nekat datang melamar, dan diterima bapak si gadis.
Bapak: “Berapa duit kamu?"
Pemuda: “800 ribu rupiah pak.”
Bapak: “Duitmu sedikit! Ndak usah datang-datang lagi, kecuali kalau kamu sudah punya duit berjuta-juta!”
Maka pulanglah si pemuda dengan kecewa. Tapi seminggu kemudian, dia datang lagi.
Bapak: “Sudah punya duit berjuta-juta?”
Pemuda: “Sudah, Pak.”
Bapak: “Berapa?”
Pemuda: “Setengah juta tiga ratus ribu rupiah…”
Kontan saja lamaran pemuda itu diterima.
Cerita 3
BELAJAR MATEMATIKA
Guru: Anak-anak, latihan soal Matematika ya!!
Murid-murid: Iya buu!!
Guru: Dengar ini!! Jika tante kalian kasi 3 permen kemudian di kasi lagi 4 permen, maka jawabnya adalah??
*denganserempak*
Murid-murid: Terima kasih banyak tante!!
Guru: #/§£$&%)=#
Cerita 4
Si Udin Ngapalin Pancasila
Di sekolah, Udin ditugaskan untuk menghafal pancasila. Dia pun menanyakan kepada ayahnya yang sedang minum kopi.
Udin : "Yah, pancasila ke-1 apa yah?"
Ayah : "A****G PANAS!"
kemudian dia menanyakan kepada ibunya yang menyodorkan teh.
Udin : "Bu, pancasila ke-2 apa bu?"
Ibu : "Silahkan!"
kemudian dia menanyakan kepada adiknya yang menyantap teh.
Udin : "De, pancasila ke-3 apa de?"
Adik : "enak"
kemudian dia menanyakan kepada kakaknya yg sedang mendengar lagu dengan keras.
Udin : "Kak, pancasila ke-4 apa kak?"
Kakak : "MICHAEL JACKSON!"
kemudian dia menanyakan kepada pamannya di hp yang sedang sibuk.
Udin : "Paman, pancasila ke-5 apa?"
Paman: "Kutunggu kau di perempatan"
Keesokan harinya di skolah.
Guru : Pancasila ke-1 apa?
Udin : A****G PANAS!
Guru : Kamu mau DITAMPAR???
Udin : Silahkan!
Guru : *plak* *suara ditampar*
Udin : Enak
Guru : Kamu anak siapa sih???
Udin : MICHAEL JACKSON!
Guru : KELUAR KAU!!!
Udin : Kutunggu kau di perempatan.
Cerita 5
Turis amerika yang sedang belajar Bahasa Indonesia sedang bingung, mengapa orang Indonesia, jika menjawab pertanyaan itu beda-beda seperti yoi, ya, dan ya begitulah.
Lalu, ia bertanya kepada seorang pejabat, "Bagaimana cara membedakan yoi, ya, da ya begitulah?"
Kemudian, pejabat itu menjawab, "Kalau yoi, orang tersebut tidak punya pendidikan, kalo iya, orang itu tamatan SMA, dan kalau begitulah, berarti ia sarjana."
"Oh, gitu, ya?", kata turis.
"Yoi!!", kata pejabat.
Cerita 6
Pada suatu malam Jum’at Kliwon, seorang penjaga kuburan melihat ada seorang wanita sedang mainin HP di atas salah satu kuburan. Penjaga kuburanpun menegur:
“Mbak ngapain malam-malam gini mainin hape di atas kuburan?”
Si cewek menjawab “Iya pak, abis dibawah sinyalnya lemah…”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar